Sejarah
Tue 22 Jun 2010 16:12
Minyak Bumi Dikenal Orang


Namun jauh sebelum itu, pada tahun 972 masyarakat Sumatera Selatan sudah mengenalnya. Hal itu dibuktikan dalam catatan sejarah Cina, pada masa itu kerajaan Sriwijaya Palembang selalu mengirimkan guci-guci berisi minyak bumi kepada kaisar Cina di kota Langit Biru. Orang-orang Cina kala itu sangat memerlukan cairan minyak bumi untuk dijadikan bahan obat penyakit kulit dan reumatik. Minyak bumi yang dikirim dari kerajaan Sriwijaya itu diperoleh dengan cara mencidukdari rembesan di permukaan bumi Sumatera Selatan.
Penemuan Minyak Bumi Komersial di Sumatera Selatan
Prabumulih dalam sejarah perminyakan disebut Komplek Palembang Selatan (KPS). Pertama kali minyak bumi ditemukan di daerah ini oleh bangsa Belanda pada tahun 1870 pada rembesan puncak antiklin di Kampung Minyak ketika melakukan pemetaan geologi. Pada tahun 1896 daerah ini dikembangkan dan diproduksikan melalui sumur dangkal sedalam 65 meter di Kampong Minyak dan Babat oleh Muara Enim Petroleum. Pada tahun 1901 Sumatera Palembang Petroleum Company (Sumpal) membuka kegiatan tambang minyak di Suban Jeriji, pada waktu itu merupakan pusat kantor lapangan. Minyak yang diproproduksikan oleh Sumpal berasal sumur kedalaman 105 meter di Air Ngalega dan Suban Jeriji.
Perkembangan Perusahaan Minyak di Sumatera Selatan

Perkembangan selanjutnya, Sumatera Palembang Petroleum Co dipersatukan dengan The Royal Dutch yang selanjutnya pada tanggal 17 Mei 1902 bersama Shell membentuk Asiatic Petroleum Co. Pembentukan itu merupakan organisasi dalam hal pengangkutan dan perdagangan minyak untuk kepentingan kongsi tersebut. Pada tahun 1904 Muara Enim Petroleum Co bergabung dengan The Royal Dutch dan tahun 1906 menyusul Musi Ilir Co. Penggabungan kedalam tubuh The Royal Dutch maka menjadikan sebagai pengusaha tunggal perminyakan di Sumatera Selatan.
Selanjutnya, setelah Shell dan The Royal Dutch dipersatukan pada tanggal 26 Februari 1907 dan pembentukan serentak dari De Bataafshe Petroleum Maatschappij, The Angle Saxon Petroleum Company dan The Shell Petroleum Company (disebut The Asiatic) dibawah pimpinan The Royal Dutch dibentuk suatu persekutuan seluruh perusahaan penghasil minyak di Nusantara dengan nama Committe Of Producer atau Panitia Penghasil. Dalam persekutuan itu diberlakukan pembagian pengelolaan diantaranya; Bataafsche Petroleum Mij (BPM) dibidang produksi dan Asiatic Petroleum dibidang pemasaran serta Anglo Saxon dibidang pengangkatan.
Sumatera Bagian Utara
Rantau


Semasa masih bernama PT Pertamina (Persero) Daerah Operasi Hulu NAD - Sumbagut luas areal operasinya sekitar 20.493,42 Km2 mulai dari Aceh, Sumatera Utara, namun setelah perubahan struktur organisasinya menjadi

Tidak ada komentar:
Posting Komentar